Posted in

Oksida Besi dan Seng yang Diolah dengan Menggunakan Biomassa Limbah dari Allium Sativum : Agen Antineoplastik Berkelanjutan terhadap Sel HT29 dan HepG2

Oksida Besi dan Seng yang Diolah dengan Menggunakan Biomassa Limbah dari Allium Sativum : Agen Antineoplastik Berkelanjutan terhadap Sel HT29 dan HepG2
Oksida Besi dan Seng yang Diolah dengan Menggunakan Biomassa Limbah dari Allium Sativum : Agen Antineoplastik Berkelanjutan terhadap Sel HT29 dan HepG2

Abstrak Grafis
Penelitian ini mensintesis nanopartikel oksida besi dan seng oksida menggunakan limbah kulit bawang putih. Keduanya memiliki efek antimikroba, tetapi oksida besi menunjukkan aktivitas antioksidan, sitotoksik, dan antikanker yang lebih unggul, bersama dengan biokompatibilitas sel darah merah dan apoptosis sel kanker yang lebih baik. Potensi zeta menunjukkan stabilitas ringan untuk oksida besi. Secara keseluruhan, nanopartikel oksida besi menunjukkan potensi yang kuat sebagai agen antikanker yang berkelanjutan dan biokompatibel.

Abstrak
Studi ini berfokus pada sintesis nanopartikel besi dan seng oksida (IO/ZnO NPs) menggunakan kulit kering luar (biomassa limbah) Allium sativum . NP yang disiapkan ditemukan bersifat polikristalin, polidispersi, dan berbentuk bola, menunjukkan ukuran rata-rata 47 nm untuk NP IO dan 49 nm untuk NP ZnO. Kedua jenis NP mengungkapkan aktivitas antimikroba yang kuat terhadap Staphylococcus aureus . NP IO menunjukkan aktivitas antioksidan yang unggul (61,63% pada 150 µg/mL) dan letalitas udang air asin (LC 50 sebesar 162,13 µg/mL) dibandingkan dengan NP ZnO. Dalam pola yang sama, NP IO menunjukkan hemolisis rendah dan terbukti kompatibel dengan sel darah merah manusia. Pengukuran potensi zeta menunjukkan stabilitas sedang dan flokulasi buruk, dengan nilai -24,6 mV untuk NP IO, sedangkan NP ZnO menunjukkan stabilitas sedang dengan nilai +21,6 mV. Demikian pula, NP IO menunjukkan aktivitas antineoplastik yang lebih unggul daripada NP ZnO terhadap sel HT29 (IC 50 sebesar 82,98 µg/mL) dan menunjukkan efikasi yang lebih baik terhadap sel HepG2 (IC 50 sebesar 49,09 µg/mL). Flow cytometry menunjukkan bahwa NP IO menginduksi tingkat apoptosis dini dan akhir yang lebih tinggi pada sel kanker. Jadi, dapat disimpulkan bahwa NP IO yang disintesis dari A. sativum menunjukkan biokompatibilitas yang lebih unggul untuk penggunaannya sebagai obat antineoplastik dengan biaya yang lebih rendah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *